Oktober 11, 2025

Bistrokingenglewood | Kuliner Terlezat Dunia

Ratusan jenis hidangan kuliner dari tiap negara dengan cita rasa terlezat di dunia

Green Curry Thailand Santapan Pedas dan Aromatik yang Bikin Nagih!

Green Curry atau yang dikenal dengan sebutan Kaeng Khiao Wan adalah salah satu ikon kuliner Thailand yang memikat lidah banyak orang di dunia. Dengan cita rasa pedas, gurih, dan sedikit manis, hidangan ini menampilkan harmoni sempurna antara bumbu rempah dan santan yang kaya. Tidak hanya sekadar makanan, Green Curry menjadi simbol tradisi kuliner Thailand yang kaya akan sejarah, budaya, dan teknik memasak yang unik. Bagi pecinta kuliner pedas, Green Curry bukan hanya sekadar santapan, tetapi pengalaman rasa yang sulit dilupakan.

Hidangan ini biasanya menggunakan daging ayam, sapi, atau bahkan ikan sebagai bahan utama. Daging yang empuk dipadukan dengan santan kental dan bumbu hijau khas, menghasilkan cita rasa yang lembut namun intens. Bumbu utama Green Curry berasal dari campuran cabai hijau, bawang putih, bawang merah, serai, daun jeruk purut, dan kemangi. Semua bahan dihaluskan menjadi pasta yang kemudian dimasak dengan santan, memberi aroma harum yang langsung membangkitkan selera. Kombinasi rempah ini menciptakan sensasi pedas segar yang khas Thailand, berbeda dengan kari pedas dari negara lain.

Selain daging, sayuran juga menjadi bagian penting dari Green Curry. Terong ungu, kacang panjang, paprika, dan bambu muda sering dimasukkan untuk menambah tekstur dan rasa. Sayuran ini menyerap bumbu dengan baik, sehingga setiap suapan menghadirkan sensasi gurih, pedas, dan sedikit manis yang seimbang. Beberapa versi bahkan menambahkan daun kemangi atau daun ketumbar untuk menonjolkan aroma segar. Kehadiran sayuran bukan hanya menambah rasa, tetapi juga membuat hidangan ini lebih sehat dan bergizi.

Green Curry biasanya disajikan panas dengan nasi putih atau ketan. Nasi putih berperan sebagai penyeimbang rasa pedas dan santan yang kaya. Sedangkan ketan memberikan pengalaman makan yang berbeda, karena teksturnya yang lengket mampu menyerap kuah kari lebih sempurna. Di restoran Thailand, hidangan ini sering dilengkapi dengan sambal atau cabai tambahan bagi mereka yang menyukai sensasi pedas ekstra. Namun bagi pemula, Green Curry sendiri sudah cukup menggigit dan memuaskan lidah tanpa tambahan pedas.

Sejarah Green Curry cukup menarik karena berbeda dari kari pada umumnya. Hidangan ini berkembang di Thailand tengah sekitar abad ke-19, ketika pengaruh masakan India dan Cina mulai masuk ke wilayah tersebut. Kombinasi rempah lokal dan teknik memasak asing menghasilkan kari hijau yang unik, berbeda dengan kari merah atau kuning yang lebih dulu ada. Nama Khiao Wan sendiri berarti “hijau manis”, mengacu pada warna bumbu hijau segar dan rasa santan yang lembut namun sedikit manis. Dengan kata lain, Green Curry bukan hanya pedas, tetapi juga menghadirkan lapisan rasa yang kompleks dan memikat.

Kelezatan Green Curry tidak hanya diakui di Thailand https://polcoopng.com/login tetapi juga di restoran internasional. Banyak chef dunia menambahkan sentuhan kreatif, seperti mengganti santan dengan susu almond, menambahkan sayuran organik, atau menggunakan protein alternatif seperti tahu dan tempe untuk versi vegetarian. Meski begitu, prinsip dasarnya tetap sama: bumbu hijau yang segar, santan yang kental, dan kombinasi rasa pedas, manis, serta gurih yang harmonis. Adaptasi ini menunjukkan fleksibilitas Green Curry sebagai hidangan yang mampu menyesuaikan dengan selera global tanpa kehilangan identitasnya.

Bagi pecinta kuliner yang ingin mencoba memasak Green Curry sendiri, prosesnya cukup menantang namun menyenangkan. Membuat pasta bumbu hijau dari awal memerlukan ketelitian dan kesabaran. Bahan-bahan segar harus dihaluskan dengan cara tradisional menggunakan cobek atau food processor. Kemudian pasta dimasak dengan santan hingga meletup harum, baru ditambahkan daging dan sayuran. Teknik memasak ini memastikan setiap bahan menyerap bumbu dengan sempurna, menghasilkan rasa yang kaya dan aroma yang menggoda. Memasak Green Curry di rumah bukan hanya soal menghasilkan makanan lezat, tetapi juga pengalaman budaya Thailand yang autentik.

Selain kelezatannya, Green Curry memiliki nilai gizi yang tinggi. Santan menyediakan lemak sehat, sedangkan sayuran dan rempah kaya akan vitamin dan antioksidan. Protein dari daging ayam atau sapi membantu menjaga energi dan kesehatan tubuh. Bahkan beberapa penelitian kuliner menunjukkan bahwa cabai hijau yang digunakan dalam bumbu memiliki manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan metabolisme dan membantu pencernaan. Dengan demikian, menikmati Green Curry bukan hanya soal rasa, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat dengan cara yang lezat.

Tidak heran jika Green Curry menjadi favorit banyak orang di Thailand maupun internasional. Hidangan ini berhasil menyatukan rasa pedas, manis, gurih, dan aromatik dalam satu mangkuk. Bagi pecinta kuliner sejati, mencicipi Green Curry adalah perjalanan rasa yang wajib dilakukan, baik di restoran lokal, pasar tradisional, maupun di rumah dengan resep asli. Keunikan bumbu hijau dan tekstur santan kental membuat setiap suapan menjadi pengalaman kuliner yang memuaskan dan meninggalkan kesan mendalam.

Green Curry Thailand lebih dari sekadar santapan pedas, melainkan simbol budaya dan tradisi kuliner yang kaya. Dari rempah segar, sayuran, hingga teknik memasak, semua elemen bersatu menciptakan hidangan yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberi pengalaman otentik Thailand. Siapa pun yang mencintai masakan pedas dan aromatik pasti akan jatuh cinta pada Green Curry, menjadikannya salah satu hidangan paling ikonik dan tak terlupakan dari negeri gajah putih.

BACA JUGA DISINI: Restaurant Kalimantan di Aceh: Perpaduan Rasa Borneo dan Tanah Rencong

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.