Juli 8, 2025

Bistrokingenglewood | Kuliner Terlezat Dunia

Ratusan jenis hidangan kuliner dari tiap negara dengan cita rasa terlezat di dunia

Amok Trey Kamboja: Kuliner Kari Ikan Klasik yang Jadi Warisan Rasa Negeri Angkor

Di balik keagungan Candi Angkor Wat dan sejarah panjang peradaban Khmer, Kamboja menyimpan warisan kuliner yang menggoda selera dan menggambarkan identitas rakyatnya. Salah satu hidangan paling ikonik dari negeri ini adalah Amok Trey, sebuah olahan kari ikan kukus yang kaya rempah dan disajikan dalam daun pisang. Kuliner ini bukan hanya sajian lezat, tapi juga simbol budaya dan kebanggaan nasional Kamboja yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Amok Trey terbuat dari potongan ikan air tawar biasanya ikan lele lokal atau ikan patin sungai Mekong—yang dimasak dengan campuran bumbu khas bernama kroeung, sebuah pasta aromatik yang terbuat dari serai, lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, dan cabai. Campuran ini kemudian dicampur dengan santan kental, telur, dan daun jeruk purut, menciptakan tekstur lembut seperti mousse yang kaya rasa dan lembut di lidah. Hidangan ini lalu dikukus dalam cawan daun pisang yang dilipat rapi, menambah aroma alami pada hasil akhirnya.

Yang membuat Amok Trey begitu istimewa adalah keseimbangan rasanya. Ia tidak terlalu pedas, tidak terlalu asam, dan tidak terlalu manis. Rasa gurih santan menyatu dengan aroma rempah dan wangi daun jeruk yang khas, menciptakan sensasi yang elegan namun bersahaja. Banyak wisatawan yang datang ke Phnom Penh atau Siem Reap menyebut Amok Trey sebagai “kari yang tidak seperti kari,” karena teksturnya jauh lebih ringan dan rasanya lebih bersih dibandingkan kari India atau Thailand.

Biasanya Amok Trey disajikan bersama nasi putih slot jepang dan sayur rebus seperti labu siam atau bayam air. Di restoran tradisional, kamu akan menemukannya disajikan dalam daun pisang berbentuk mangkuk, lengkap dengan hiasan irisan cabai merah dan kelapa parut di atasnya. Di rumah-rumah warga lokal, Amok juga sering disajikan dalam mangkuk biasa tanpa hiasan, tapi tetap dengan rasa yang sama autentiknya.

Hidangan ini bukan hanya populer di kalangan lokal, tapi juga menjadi representasi kuliner Kamboja dalam festival makanan internasional. Banyak chef Kamboja yang menjadikan Amok sebagai menu unggulan dalam restoran fine dining mereka, dengan variasi kreatif seperti Amok dengan udang atau ayam, bahkan versi vegan dengan tahu dan jamur. Namun versi klasik dengan ikan tetap menjadi favorit karena menyatu sempurna dengan cita rasa kroeung yang berasal dari daratan subur Kamboja.

Amok Trey tidak hanya soal rasa, tapi juga cerita. Kata “amok” sendiri dalam bahasa Khmer berarti “memasak dengan api perlahan”, bukan dalam pengertian marah atau agresif seperti dalam bahasa Inggris. Teknik memasak ini melibatkan kesabaran dan perhatian penuh, di mana ikan harus direndam dalam bumbu cukup lama agar semua rasa meresap hingga ke serat terdalam dagingnya. Inilah yang menjadikan Amok bukan makanan cepat saji, melainkan hidangan yang penuh perenungan dan cinta.

Jika kamu berjalan-jalan ke pasar malam di Siem Reap, kamu akan melihat banyak penjaja makanan yang menyajikan Amok dalam berbagai bentuk. Ada yang dikemas seperti snack, ada pula yang tetap mempertahankan tradisi dengan cawan daun pisang. Namun bagi masyarakat lokal, menikmati Amok terbaik tetap di rumah bersama keluarga, dalam suasana santai dan penuh kehangatan.

Di balik popularitasnya, Amok juga menjadi saksi sejarah Kamboja yang pernah dijajah dan dilanda perang. Dalam masa-masa sulit, hidangan ini menjadi bentuk kebanggaan dan identitas. Ketika bahan-bahan terbatas, rakyat tetap berusaha memasak Amok dengan versi sederhana. Kini, saat Kamboja bangkit sebagai destinasi pariwisata dan budaya, Amok Trey hadir sebagai simbol bahwa negeri ini punya warisan kuliner yang tak kalah kaya dibandingkan negara tetangganya.

Amok Trey adalah bukti bahwa kuliner dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan modernitas, antara lidah lokal dan selera dunia. Dalam setiap suapan, kamu bisa merasakan keramahan rakyat Kamboja, kekayaan alamnya, dan semangat mereka dalam menjaga identitas yang tak lekang oleh waktu. Tidak lengkap rasanya mengunjungi Kamboja tanpa mencicipi Amok Trey—hidangan yang akan selalu mengingatkanmu pada kelezatan yang sederhana, tapi mendalam.

BACA JUGA DISINI: Tempat Makan dengan Olahan Keju Mozarella yang Meleleh di Mulut

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.